Jumat, 10 Mei 2013

Hari Raya Pendidikan


Tanggal 2 Mei adalah tanggal yang bersjarah, saat itulah bangsa indonesia menghormati aspek terpenting yang menjunjung derajat seorang manusia dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan.
Para pendiri negara kita, sadar akan hal ini, menjadikan pendidikan landasan dalam membangun bangsa serta tujuan bersama bangsa Indonesia tercurah dalam pembuakaan UUD 1945 yang di lahirkan pada tahun-tahun awal kemerdekaan. Masa saat bangsa indonesia bahkan masih berkutat di bawah hidung-hidung penjajah yang dengan segala keserakahannya ingin kembali menancapkan kuku-kuku kuasa dan kendalinya atas Indonesia.       
Hari ini, 2  Mei, kelahiran seorang bapak yang di percaya adalah satu sosok yang mengantarkan Indonesia kepada hari yang lebih cerah dengan mengenal dunia pengetahuan lebih dalam, sosok  yang kini tercermin pada angkatan-angkatan tua yang semapat melihat ngerinya penjajah atau apa yang mereka timbulkan pada masa-masa Indonesia saat masih bayi. Jika Ki Hajar Dewantara begitu berpengaruhnya hingga hari kelahirannya di jadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional. Lalu bagaimana dengan mereka yang dengan semangat juang tinggi telah mengorbankan banyak hal agar masyarakat Indonesia dapat lebih mengenal angka dan huruf, sosok-sosok yang kini masih hidup maupun telah meninggal, tak dipungkiri peran mereka amat nyata bagi pendidikan di Indonesia, bukankah harusnya hari kelahiran mereka pun diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional? Kemudian hari-hari saat para murid berjuang dengan studinya, para orang tua bersemangat mengantarkan putra-putrinya bersekolah dengan suatu harapan sederhana bahwa kehidupan yang menanti mereka kelak akan lebih indah dari kehidupan mereka sendiri. Hari-hari itu layak untuk dirayakan pula. Perayaan akan pendidikan layak untuk digelar setiap hari. Perayaan dengan penghayatan akan sebuah perjuangan.
Para pemimpin awal Indonesia ingin melihat bangsa yang telah mereka perjuangkan menjadi maju, keluar dari lembah hitam yang dulu menelan mereka, terbebas dari cengkraman bangsa- bangsa yang  menggenggam nasib mereka bagaikan pasir yang dengan mudah dipermainkan, keluar dari selubung nasib yang menyikasa tanpa bisa berbuat apa-apa. Tujuan yang jauh memang, tapi patut diburu.
Indonesia adalah banga yang besar dengan kebudayaan yang megah,. tak boleh secuilpun kita meninggalkan apa yang telah kita punya itu, tidak untuk mengejar kemajuan yang kita inginakan. Budaya, agama, dan karakter. Warisan ini tak layak untuk di pertukarkan.
Sungguh indah melihat anak-anak bersemangat bersekolah, para pendidik ikhlas dalam mengajar dan para pemandu pendidikan dengan gigih mengantarkan pendidikan pada mereka yang menjadi pelaku pendidikan, lebih indah saat meraka semua pejuang kemerdekaan pendidikan tersebut berkumpul bersama untuk merayakan perjuangan mereka, sejenak berefleksi diri tentang jalan yang diambil dan tujuan yang ingin diraih. Pada hari yang cerah ini.
Akan lebih indah saat kita semua mampu merayakan hari pendidikan setiap saat. Merasakan indahnya suatu perjuangan. Merasakan gegap gembita bayangan bangsa yang tegah kita tuju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Awal Cerita

(Bagian 1) Ceritaku dimulai oleh cerita-cerita yang lain. Cerita yang bahkan telah berlangsug jauh sebelum aku lahir. Adalah seorang ...