Infrastruktur aspek urgent untuk mengembangkan suatau daerah, bahkan di beberapa tempat infrastruktur nin menjadi ikon kemodrena. Infrastruktur tidak hanya berupa gedung-gedung tinggi pencakar langit, perumahan mewah, mall-mall atau pun pusat perbelanjaan megah. Infrastruktur ini cukup berupa struktur fungsional. Kemudahan akses jalan, tempat pelayanan public yang memadai. Fungsional.
Akses, layaknya pori-pori dalam sel yang berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya zat yang diperlukan dalam sel, mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengeluarkan zat-zat untuk keperluan metobolisme tubuh sepeerti contohnya enzim ekstracelluler. Seperti neurrit dalam sel saraf manusia yang berfunsi untuk menghubungkan satu sel dengan sel yang lain, penyalur impuls saraf dari sel motorik ke sel sensorik dan sebaliknya, selayaknya pembuluh darah yang bertugas mengalirkan darah yang kaya akan oksigen kedalam seluruh bagian tubuh, dan membawa darah yang miskin oksigen menuju paru-paru untuk diisi kembali dengan oksigen. Semua fungsi-funsi itu jika dalam keadaan tertentu tidak dipenuhi maka kehidupan mustahil terjadi.
Sayangnya hal ini sering diabaikan, demi mendapat predikat maju daaerah-daerah sering berlomba-lomba membangun bangunan megah. Apalah arti suatau predikata jika hanya nyantol di nama. Apalah arti predikat jika kenyataannya hanya menjadi tanda kemunafikan manusia.
Sering terjadi perdebatan klasik sekaligus pelik, untuk membangun suatu daerah yag mana yang harus didahulukan antara aspek-aspek kemajuan yang ada. Pandidikan, teknologi, infrastrukrtur, ekonomi. Maka yang harus dilakukan adalah mengguanakan pendekatan system. Dengan pendekatan ini dimaksdukan meraih kemungkinan terbaik utuk memuaskan segala pihak, dengan meted toleransi dari semua kerterbatasa yang mungkin. Artunya pendekatan system tidak akan pernah memuaskan, tapi pendekatan system mencoba meraih kepuasan smua pihak. Harus diingat, ada berbagai pihak yang berperan dalam pembangunan sebuah daerah, dengan kebutuhan –kebutuhan tersendiri yang ingin dipenuhi oleh masing-masing, kadang-kadang kebutuhan ini bertentangan. Contohnya dalam harga, pedagang ingin memperoleh keuntungan setinggi mungkin, jadi merekamengusahakan untuk menjual dagangan dengan harga yang tinggi pula, namun lain halnya pembeli. Mereka ingin membeli harga yang semurah mungkin dengan kualitas sebaik mungkin. Lalu harus bagaimana jikasudah seperti itu?maka yang harus dilakukan adalah menoleransi. Mempertemukan semua kebutuhan dari semua pihak. Pendekatan system.
Dengan pendidikan yang kian maju, begitu pula dengan pertumbuhan ekonomi, kini saatnya meratkan pertumbuhan tersebut. selayaknya pembuluh darah yang mengalirkan darah dari paru-paru yang kaya akan oksigen ke seluruh bagian tubuh, dengan begitu membuat tubuh menjadi seimbang. Begitu pula dengan masyarakat yang besar, negara, seperti Indonesia, yang luas dan beragam.
Sudah saatnya kita memperbaiki akses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar